SENI
BUDAYA (BATAK)
MUSIC
VOCAL (ENDE) – INSTRUMEN - ANSAMBEL(UNING-UNINGAN) - PEMAKAIAN GONDANG SABANGUNAN
Musik Vocal
Musik vocal disebut
juga Nyanyian (Ende) . Musik vocal dapat dibicarakan dalam 3 bagian.
- Ende
Mandideng
Nyanyian untuk menidurkan anak. Syairnya berisi
pengajaran akan tata cara adat dan kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah
masyarakat. Disajikan oleh Ibu, atau kakak perempuan.
- Ende
Sipaingot
Nyanyian nasehat yang berisi pesan kepada seorang
gadis yang akan menikah. Disajikan oleh Ibu, atau orang lain (perempuan) yang
lebih tua. Disajikan pada saat senggang menjelang hari pernikahannya.
- Ende
Pargaulan
Nyanyian persahabatan oleh muda mudi. Biasa
disajikan pada malam hari saat bulan purnama. Tempat penyajian halaman rumah.
Bentuk penyajian Call and respond (solo –chorus), sifatnya suka cita.
- Ende
Tumba
Nyanyian khusus sebagai pengiring Tumba
(sejenis tarian). Semua penyanyi berperan juga berperan sebagai penari.
Disajikan di halaman desa (halaman rumah) pada malam hari saat bulan purnama.
Penyajinya adalah anak remaja.
- Ende
Sibaran
Nyanyian cetusan penderitaan yang berkepanjangan.
Dinyanyikan seorang diri ditempat yang sepi.
- Ende
Pasu-pasu
Nyanyian pemberkatan dari seseorang kepada orang
lain. (orang tua kepada anaknya, nenek-cucu,
hula-hula – boru dll)
- Ende
Hata
Nyanyian yang berupa lirik yang dibubuhi ritmis
(rhytem) dan disajikan secara monoton (silabis /satu suku kata untuk satu
nada). Dalam nyanyian ini nada tidak begitu penting.
- Ende
Andung
Nyanyian yang bercerita tentang riwayat hidup seseorang yang telah
meninggal.
- Ende
Ondas-ondas
Nyanyian kesedihan karena duka cita kematian. Teks nya biasa bercerita tentang riwayat hidup nya.
(catatan Andung dan ondas
sering disamakan pengertiannya)
Dalam konsep tradisi yang termasuk nyanyian adalah mandideng, pargaulan,
tumba, karena yang dianggap musik adalah hiburan.
II.
Secara Transisi
Musik vocal adalah nyanyian yang kemudian berkembang setelah
masuknya agama Kristen ke tanah Batak (Zending). Melalui Zending terjadi
pergeseran. Unsur-unsur barat telah masuk dan mempengaruhi musik tradisi. Pada
masa itu adanya larangan untuk melakukan aktifitas musik dan nyanyian karena
dianggap bertentangan dengan ajaran agama Kristen.
Tokoh musik transisi:
Tilhang Gultom, merupakan salah seorang penyelamat musik tradisi
yang menggabungkan unsur tradisi dan unsur barat, yang kemudian disebut musik
transisi, dan sekarang menjadi nyanyian tradisi.
Pada tahun 1925, Tilhang Gultom (group Tilhang Parhasapi) menciptakan lagu-lagu rakyat.
Group ini berubah menjadi Tilhang opera Batak (1928). Tahun 1932 berubah
menjadi Tilhang Batak Hindia Tonil, yang kemudian berubah menjadi Seni Ragam
Indonesia (Serindo)
Setelah itu lahirlah group-group opera lain :
1. Serada (seni ragam Daerah),
2. Rompemas (rombongan penghibur masyarakat),
3. Dos Roha Opera,
4.Sahat Sinta Uli.
Ros Siadari adalah
salah satu yang kemudian membentuk group sendiri Ros Opera.
Tahun 1862 musik tradisi dilarang oleh Zending penggunaanya dalam
kebudayaan sehari-hari.
Tahun 1869 Masuklah Brass Band ke tanah Batak yang dibawa oleh
misionaris Jerman dan diijinkan oleh misionaris. Nyanyian transisi = nyanyian
yang kita katakan nyanyian tradisi yang menggunakan unsur musik barat.
III.
Nyanyian Modern.
Pelopornya adalah Marihot Hutabarat, dalam
group Trio Marihot. Marihot Hutabarat adalah orang pertama yang merekam lagu
Batak ke dalam pita kaset, di Jerman. Pencipta (Komponis) lagu-lagu Batak
modern adalah :
- Nahum
Situmorang dengan group Nahums Band.
- Ismail
Hutajulu dengan group Par dolok Tolong melodi.
- Parlin
Hutagalung dengan group Blue Band
- Sidik
Sitompul (S. Dis)
- Gordon
Tobing dengan group Orkes Sinondang Tapian Nauli
- Pelopor
musik modern yang terakhir adalah Trio Golden Hark dan Panbers
Instrumen
Dalam penyajiannya instrumen terbagi 2, yaitu instrumen tunggal (solo
instrumen) dan ansambel. Kedua jenis ini dapat dipakai mengiringi musik vocal
(nyanyian) dan upacara adat.
- Khordophone = alat musik yang penghasil bunyi
utamanya berasal dari regangan senar. Klasifikasi alat musik nya antara lain :
·
Sidideng
– seperti rebab mempunyai 2 senar
·
Tanggetang
– dari seruas bambu yang kulitnya dicungkil menjadi senar. Dimainkan dengan cara dipukul pakai stik. (seperti keteng-keteng /Karo)
·
Mengmung
– Dari sebuah kotak yang diberi tali dari rotan, dan tidak berleher.
·
Hasapi
– alat musik denga dua senar dimainkan dengan cara dipetik. Mirip seperti
gitar.
- Aerophone = alat musik yang penghasil bunyi
utamanya berasal dari pembelahan udara.
Klasifikasi alat musik nya antara lain :
·
Salung
– Jenis rekorder (seperti lobat/Karo) lazim juga disebut dengan salobat.
·
Tulila
– disebut juga dengan taratuit kalau instrumen ini digunakan
untuk memelet ‘memelet’ perempuan. Disebut tulila apabila digunakan untuk
melepas kerinduan hati. Alat musik ini terbuat dari seruas bambu.
·
Along-along
– disebut juga dengan ole-ole. Alat musik temporer, terbuat dari batang padi.
·
Sordam-
alat musik seperti rekorder. Terbuat dari kayu ataupun bambu.
·
Sulim
– alat musik jenis flute, terbuat dari seruas bambu.
·
Sarune
– ada 2 jenis sarune. Sarune Bolon dan sarune etek. Alat musik yang terbuat
dari rangkaian kayu. Sumberbunyinya berasal dari doubel reed.
- Idiophone = alat musik yang penghasil bunyi utamanya berasal dari badannya sendiri. Klasifikasi alat musik nya antara lain :
-
·Genggong dan saga-saga – musik signal (tanda). Genggong terbuat dari logam sedangkan saga-saga terbuat dari pelepah enau.
· Ogung - alat musik yang terbuat dari plat besi yang dibentuk. Dimainkan dengan cara dipukul dengan stik yang ujungnya terbungkus dengan kain atau karet.
· Garantung – seperangkat bilah-bilah kayu bernada. Terdiri dari lima buah nada. Dimainkan dengan cara dipukul.
4. Membranophone = alat musik yang penghasil bunyi utamanya berasal dari regangan kulit (membran) Klasifikasi alat musik nya antara lain :
· Gordang
· Tataganing
· Odap = gendang 2 sisi walaupun dari 2 sisi tetapi yang dimainkan satu sisi
Ansambel
Terdiri dari 2 jenis, yaitu Ansambel gondang sabangunan dan ansambel
gondang hasapi.
- Gondang
Sabangunan
Disebut juga dengan ogung sabangunan. Alaat
musiknya terdiri dari...
- 5 buah
Tataganing
- 1 buah
Gordang. Tataganing dan gordang merupakan satu perangkat.
- Sarune
bolon. Jumlahnya biasanya 1 buah tetapi sering juga dalam satu ansambel
sarune dimainkan 2 buah
- Ogung.
Disebut dengan Ogung Saparangguan. 4 buah ogung (seperangkat) yaitu
terdiri dari Oloan, Ihutan, Panggora, dan doal
- Hesek.
Biasa berasal dari benda yang bernada nyaring (potongan besi, botol)
- Odap.
Biasa odap dipakai pada upacara ritual (mamele, manomba sesuatu)
- Gondang
hasapi
Menurut Artur Simon, gondang hasapi disebut
juga dengan uning-uningan. Uning-uningan = kumpulan suara-suara (bunyi) dari
suara rendah hingga suara tinggi yang saling bersahut-sahutan. Uning-uningan
berasal dari Un dan ing. Un= suara rendah, ing= suara tinggi.
Alat musiknya terdiri dari...
- Hasapi
ende ( hasapi ina ) f.
Sarune etek
- Hasapi
doal g.
Sordam
- Garantung h.
Tanggetang
- Tulila i.
Hesek
- Gordam
(taganing tetapi yang digunakan
beberapa saja sebagai pembawa ritim)
Bruno Netll: “
Orang-orang tradisi membuat instrumen berdasar atas alat kelamin” . Ogung dalam
gondang sabangunan melambangkan boru dalam struktur masyarakat batak toba.
- Ogung Oloan – melambangkan boru
natua-tua
- Ogung Ihutan – melambangkan boru naro
- Ogung Panggora – melambangkan boru
tubu
- Ogung Doal – melambangkan namora boru
(kumpulan seluruh boru huta)
Bruno Netll:
“ Orang-orang tradisi membuat instrumen berdasar atas alat kelamin” .
Ogung dalam gondang sabangunan melambangkan boru dalam struktur masyarakat
batak toba.
|
Pemakaian Gondang Sabangunan
Pada hakekatnya terdiri dari 3 jenis upacara. Semua
gondang yang disajikan selalu disertai oleh tortor.
- Pada Pesta.
- Gondang tunggal yaitu pesta muda mudi
(7 malam berturut-turut). Dilakukan agak bebas dan tidak disertai oleh
orang tua.
- Pada Pesta martutu aek (Marambit).
Pesta yang berlkaitan dengan anak lahir. Seorang anak lahir, tetapi telah
lama ditunggu-tunggu, kemudian memberikan nama anaknya dengan nama
leluhurnya.
- Mompo (Meresmikan rumah baru / memasuki rumah
baru)
- Mangupa-upa , memberi semangat. Bisa dilakukan dengan
berbagai alasan misalnya, selamat dari celaka, memberangkatkan merantau
dll.
- Pesta Sahuta, Pajongjong huta, mendirikan perkampungan.
- Pada Upacara ‘Sibaran’
Sibaran adalah penderitaan yang menimpa seseorang
yang terjadi dalam waktu yang lama. Seperti...
- Papurpur Sapata. Upacara yang dilakukan untuk
memperbaiki kehidupan seseorang dari penderitaannya yang diakibatkan oleh
dosa/kejahatan yang dilakukan oleh nenek moyang yang kemudian karmanya
menimpa keturunannya secara terus-menerus.
- Mangondasi.
Upacara dalam peristiwa kematian. ‘Kematian’ dalam konsep Batak
Toba adalah kematian terhadap seseorang yang belum memperoleh taraf hidup
‘kelima’ atau taraf hidup hagabeon, hamoraon, hasangapon.
- Mangguntarguntari. Merupakan upacara kematian yang
dilakukan terhadap seseorang yang masih hidup. Upacara ini dilakukan atas
permintaan orang itu sendiri.
- Pada Upacara Mamele.
Yaitu upacara memberikan persembahan terhadap
sesuatu dengan iringan musik. Seperti:
- Mamele Sombaon
- Mamele Sumangot
- Mamele Pangulubalang
- Upacara Marmanuk diampang. Upacara yang berkaitan untuk meminta
keturunan kepada Sombaon (Mulajadi na Bolon) Biasanya
dilakukan upacara mamele terlebih dahulu.
- Ulpuhan ni datu.
Petunjuk yang diberikan oleh seorang dukun karena seseorang kekurangan
(kehilangan) partondion.
- Marmiak hoda
(Meminyaki Kuda). Tujuannya untuk memperoleh rejeki. Bisa dilakukan
terhadap satu ekor atau tiga ekor. Apabila tiga ekor, kuda terseut adalah
kuda putih (sihapas pining), kuda hitam dan kuda merah (si mera
bara)
- Horbo santi (mangalahat
hobo). Berhubungan dengan pameleon untuk memperbaiki nasib.
- Gong/Ogung nama lainnya adalah Maung-maung. Ogung berasal dari
Semarang. (Zap Kunt dan dinyatakan oleh L. Manik)
- Tataganing, nama lainnya adalah Siparnoninoni
- Sarune, nama
lainnya Simout-mout
- Palu-palu adalah
stik pemukul taganing
- Sigundal adalah
stik pemukul ogung
- Maruol-uol =
saling ikit mengikuti antara masing-masing suara musik atau seluruhnya
dari gondang sabangunan
- Marhutobu =
keselarasan bunyi, antara taganing dengan gong
- Horbo / Kerbau
merupakan pelean terbesar. Apabila upacara menggunakan Gondang sabangunan
harus memotong kerbau sebagai korban sembelihan
- Kerbau disamakan dengan Taganing. (Madabu ranggas nadua mangangguk
angguk horbo na lima)
Terminologi dalam gondang sabangunan
|
Gondang sabangunan (sebagai
repertoar) dibagi tiga, yaitu :
I.
Gondang
ni parbanua ginjang. Diantaranya:
- Gondang mula jadi (gondang
mula-mula). Merupakan somba-somba kepada mulajadi na bolon.
- Gondang Debata. Somba-somba kepada ompu
namartua Debata, yang terdiri dari 1. Batara guru, 2. Soripada (bala
sori), dan 3. Mangara bulan.
- Gondang Sahala. Merupakan
persembahan kepada surusuruan (penghuni langit).
- Gondang Habonaran. Sebagai pernyataan
keyakinan akan kebenaran Illahi.
- Gondang Parsahataan. Tujuannya supaya mulajadi nabolon dan semuanya
tadi seiasekata dengan oknum-oknumnya mengabulkan permintaan yang membuat
upacara.
- Gondang didang-didang (Gondang siboru pareme). Tujuannya agar sampai
berkat yang akan diberikan oleh mula jadi na bolon kepada yang membuat
upacara.
- Gondang hasahatan.
Semua gondang ni parbanua ginjang disebut
sipitu gondang. Tetapi sekarang untuk mengefektifkan waktu, sipitu gondang ini
dipersingkat menjadi si tolu gondang.
II.
Gondang ni Parbanua Tonga.
- Gondang somba-somba. Ditujukan kepada Mulajadi na bolon
- Gondang Debata
- Gondang Sahala ni namartua dan nahasaktian. Merupakan gondang
persembahan kepada sahala di ompu (sahala leluhur)
- Gondang Saudara. Ditujukan untuk menghormati saudara-saudara atau
undangan (Situan natorop)
- Gondang Sibane-bane sibanda ulu. Merupakan gondang pernyataan bahwa
situan natorop mendukung si empunya upacara.
- Gondang simonag-monang. Merupakan hondang yang menunjukan kemenangan
bagi semuanya.
- Gondang hasahatan sitiotio.
III.
Gondang ni Parbanua toru. (Situmalim / Situmandok)
- Gondang Ondas-ondas. Dipersembahkan kepada orang yang telah
mati sari matua / saur matua.
- Gondang Pandiguri. Gondang yang sengaja dipersembahkan kepada
orang yang mati hanyut dan tidak ditemukan. Tujuannya untuk mencari
mayatnya.
- Gondang Tapakandoras. Digunakan untuk membujuk begu. Tujuannya
untuk mencari seseorang yang hilang di tengah hutan. Begu dibujuk agar mau
mengembalikannya sehingga ia kembali, atau menemukan orang yang mati di
hutan.
- Gondang Porang-porang. Gondang yang khusus dipersembahkan kepada orang
yang mate purpur.
- Gondang hoda-hoda. Gondang yang khusus dipersembahkan kepada orang
mate ponggol.
- Gondang Boniala-boniala. Merupakan persembahan kepada sombaon yang ada
di air, di gunung, dan di hutan.
- Gondang sap-sap. Penutup dari gondang-gondang tadi. Tujuannya sebagai
penyempurnaan dari gondang-gondang yang dimainkan sebelumnya.
Setiap penggunaan gondang sabangunan harus
disertai benda pusaka. Diantaranya piso gajadompak (milik
Sisingamangaraja), piso pangabas, piso halasan, hujur sane, atau
hujur siringgis, parbue sakti, pangurason(air jeruk purut) dan
daupa. |
Pemimpin
kelompok pargocci (orang yang memainkan ansambel gondang) adalah,
partaganing atau parsarune. Partaganing = Batara guru humundul, dan
Parsarune = Batara guru humuntar. |
Gondang sanangunan dan gondang hasapi adalah heterofoni. Heterofoni =
banyak suara yang terikat dalam satu repertoar. Dahulu untuk mengundang
pargonci harus diserahkan bersama napuran tiar.
Jambar juhut untuk pargonci adalah
1. Jambar untuk partaganing = gonting (pinggang)
2. Jambar untuk Parsarune =
aru-aru (leher)
3. Jambar untuk pandoali = soit (pangkal paha)
4. Jambar untuk hesek = pat (kaki)
5. Lain lain =
Pahu (jambar
yang tidak tahu dari mana asalnya)
Mata Pelajaran : Seni
Budaya
Kelas : X
Materi :
Musik Tradisional
Source : My School Teacher <3
SEMOGA BERMANFAAT!!!
👍👍👍👍👍👍👍👍💓💓💓💓💓💓💓
0 comments:
Post a Comment