HWAITING Tabel Analisis Proses Lari Jarak Pendek (Sprint) | OURS

Tabel Analisis Proses Lari Jarak Pendek (Sprint)

by May 28, 2021 0 comments

 MERANCANG SIMULASI PERLOMBAAN ATLETIK 

(JALAN, LARI, LOMPAT DAN LEMPAR)

Tabel Analisis Proses Lari Jarak Pendek (Sprint)

NO

ANALISIS

PENJELASAN ANALISA

GERAKAN

KETERANGAN

1

Kontribsi Kecepatan Reaksi

Untuk menjadi seorang sprinter atau pelari jarak pendek yang handal diperlukan penguasaan teknik start dan teknik lari yang benar, latihan start dan latihan teknik lari lakukan secara sistematis dan terprogram. Kecepatan reaksi dan dorongan (reaction and drive) yang eksplosif dapat dilakukan dengan menambah besarnya tolakan oleh tumit kaki sehingga start lari akan lebih efektif. Di mana reaksi kedua kaki pada awal start akan eksplosif pula di langkah-langkah selanjutnya. Start lari yang efektif akan merpakan salah satu kriteria penentuan kemenangan seorang sprinter pada saat perlombaan.

Start pada aba-aba “ya”

Atletik Indonesia Incar Emas di Nomor Bergengsi pada SEAG 2017

Gaya dorong yang berbeda akan menghasilkan reaksi yang berbeda di waktu yang sama, hal ini bisa dilihat dari perbedaan kaki pelari saat menolak startblock pada gambar. 

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

terlihat pada gambar di atas daya ledak pada saat setelah kaki menolak start block dorongan kaki tersebut sangat berpengaruh pada langkah selanjutnya. 


2

Kontribusi hokum Newton I

Hukum newton I mengatakan bahwa setiap benda diam akan tetap diam atau benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan. Hukum ini menggambarkan bahwa jika seorang pelari mempertahankan postur, langkah dan kecepatan melangkah kaki dari awal hingga akhir, maka yang akan terjadi adalah kecepatan berlari dari sipelari akan tetap konstan. Kecepatan awal saat mulai start berlari terdapat sebuah ledakan kekuatan sehingga kecepatannya sangat tinggi. Dan bila kecepatan itu tetap dipertahankan maka pelari akan berlari dengan kecepatan yang tinggi.

Begitu pula saat sedang melakukan start. Seorang sprinter tidak akan bergerak dari start-block sampai kakinya menggunakan kekuatan/gaya terhadapnya (IAAF, 1993:34).

1. Pada saat berlari, di mana pelari mempertahankan keceptatannya agar tetap konstan dengan mempertahankan postur tubuh serta kecepatan melangkah dan langkah kaki saat berlari (dari awal start di mana ada dorongan hingga akhir berlari. 

2. Pada saat start aba-aba ya.


Pengertian, Teknik dan Peraturan Lari Jarak Pendek - KajianPustaka.com

Seorang sprinter tidak akan bergerak dari start-block sampai kakinya menggunakan kekuatan/gaya terhadapnya

3

Kontribusi hokum Newton II

Tentunya saat berlari dibutuhkan percepatan langkah kaki pelari. Untuk melakukan percepatan ini maka kita dapat mengaplikasikan Hukum Newton II yang mengatakan baha percepatan sebanding dengan gaya berbanding terbalik dengan masa. Di mana percepatan dapat dilakukan dengan menambah gaya total yang searah dengan arah lari pelari. Gaya harus diaplikasikan untuk merubah kecepatan gerakan suatu objek, misalnya seorang pelari akan kehilangan kecepatannya saat berada di udara. Pelari kehilangan kecepatannya selama berada di udara, dan untuk

mempertahankan kelangsungan gerakan, gaya harus diaplikasikan oleh kaki

penopang saat takeoff.

Dilakukan saat kaki hendak meninggalkan start block. 

4

Kontribusi hokum Newton III

Hukum Newton III : “Terhadap setiap aksi selalu terjadi reaksi yang sama dan berlawanan”. Seorang pelari menggunakan kekuatan terhadap tanah. Ini menimbulkan kekuatan reaksi yang sama dan berlawanan arah yang menggerakkan badan diatas tanah (IAAF, 1993:35) Kekuatan berlari disediakan melalui reaksi gaya ke atas dan ke depan sebagai respons gerakan kaki ke belakang  dan bawah.Semakin kecil gaya vertical, maka semakin besar gaya horizontal atau gerakan. Pada lari efisien, gerakan vertical pusat gravitasi diturunkan sampai minimum. Seharusnya tidak terdapat lambuungan dalam berlari, karena gaya vertical hanya cukup melaan gravitasi. Pada berlari secara efisien, kaki harus menginjak tanah sedekat mungkin dengan garis gravitasi, kekuatan reaksi untuk gaya dorong maju dank e bawah akan menjadi gaya ke belakang dan atas, bekerja memperlambat gerakan ke depan.

Pada saat start aba aba “ya” (kaki menolak pada start block) dan pada saat berlari (kaki kontak dengan tanah)

Atletik Indonesia Incar Emas di Nomor Bergengsi pada SEAG 2017

Gaya dorong yang berbeda akan menghasilkan reaksi yang berbeda di waktu yang sama, hal ini bisa dilihat dari perbedaan kaki pelari saat menolak startblock pada gambar. 


5

Kontribsi Akselerasi

Percepatan/akselerasi sangat dibutuhkan untuk menambah kecepatan pelari. Percepatan yang tinggi akan membutuhkan kecepatan yang besar namun menghasilkan kecepatan yang besar pula. Akselerasi alangkah baiknya dilakukan pada saat melakukan gaya dorong di start karena dengan melakukan percepatan di awal artinya kita meanmbah kecepatan pelari saat melalui lintasan di depannya. Semakin dini kita melakukan akselerasi maka kecepatan yang kita lakukan dapat mencapai angka yang tinggi di waktu yang dini pula. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melintasi lintasan lari akan semakin sedikit karena besarnya kecepatan. Namun akselerasi dapat diganggu oleh adanya gravitasi maka kita menanggulanginya dengan ayunan tubuh.

Pada saat start aba aba “ya” (kaki menolak pada start block) dan pada saat berlari (kaki kontak dengan tanah)

SPRINT & START INA ATLETIK - PDF Download Gratis

6

Pengaruh tahanan

Gaya tahanan yang diakibatkan oleh momen kelembaman dari tungkai

bawah yang bebas selama swing phase dapat diminimalkan. Dengan

menekuk lutut dan mengangkat tumit sampai di bawah panggul, tungkai

bawah digerakan lebih cepat agar lebih ekonomis. Lutut yang terangkat

tinggi ini meningkat sesuai dengan peningkatan kecepatan (Hamilton et al,

2008). Gaya tahanan udara dapat diganti dengan pergeseran pusat gravitasi.

Berdiri condong ke depan akan menetralkan pemutaran kepala. Angin

buritan seringkali mempertinggi prestasi (Hamilton et al, 2008).

Pada saat berlari (kaki menyetuh tanah)

Pengembangan Alat Parasut Lari untuk Meningkatkan Kualitas Lari ...

7

Kontribusi kecondongan badan saat berlari

Semakin kecil sudut yang dibentuk oleh tubuh dan tanah maka jarak tempuh pelari akan semakin besar. Semakin besar jarak tempuh yang dilalui pelari setiap langkahnya maka kecepatan pelari pun akan semakin besar. Ditambah lagi dengan mencondongan tubuh kita akan mengurangi gaya gesek angina terhadap tubuh kita saat berlari. Tetapi perlu diperhatikan bahwa tubuh yang semakin condong akan memperkecil keseimbangan tubuh saat berlari.

Pada saat akhir start dan berlari

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Lari 100 ...

8

Titik gravitasi tubuh saat gerakan start, berlari dan gerakan finish

Pada gambar dapat terlihat pada posisi start posisi tubuh bungkuk dan condong ke depan sehingga pusat titik gravitasi tepat di tengah tidak di depan atau atau bagian belakang tubuh. Sementara saat mulai berlari tubuh sudah bediri dan condong ke depan, itulah mengapa titik gravitasi berada di depan tubuh. Dan pada saat finish, tubuh cenderung tegak sehingga titik gravitasi berada di belakang. 

Sehingga dapat kita katakana bahwa saat pusat/titik gravitasi berada di depan tubuh akan meningkatkan kecepatan gaya dorong dan gaya gravitasi searah akibat kecondongan yang dilakukan saat berlari.

Saat gerakan start, berlari dan gerakan finish

Menganalisis Keterampilan Gerak Aktivitas Jalan, Lari, Lompat, Lempar

9

Energi Potensial

Energi potensial sangat berpengaruh saat kita berada pada fase melayang. Energi potensial yang berpengaruh pada saat berlari adalah energy potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi adalah ineti yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya yang bergantung kepada percepatan gravitasi. Sebuah benda yang memiliki ineti potensial gravitasi maka benda tersebut diangkat pada ketinggian tertentu dari atas tanah dan ketika benda dijatuhkan ineti potensial gravitasi akan diubah menjadi ineti inetic. Oleh karena itu jika semakin tinggi fase mealayang seorang pelari, energy potensial gravitasinya akan semakin besar. Sehingga energy kinetiknya semakin besar. Energi kinetic pada saat berlari dapat berupa gerkaan kaki maupun lengan. Oleh karena semakin besarnya gerakan energy kinetic tersebut maka gaya yang terjadi akan semakin besar di mana gaya yang terjadi adalah gaya horizontal. Oleh karena itu lari yang dihasilkan akan lebih efisien.

Pada saat berlari tepatnya pada fase melayang.

ANALISIS GERAK NOMOR LARI SPRINT - PDF Free Download

Semakin tinggi posisi melayang pelari maka akan semakin besar energy potensial dan kinetiknya seperti pada gambar. Kita dapat melihat perbedaannya.

10

Kontribusi Frekuensi

Jumlah langkah yang dibuat pelari dalam waktu tertentu, ditentukan oleh seberapa lawa waktu tempuh untuk menyelesaikan 1 langkah, semakin lama, semakin sedikit langkah yang dibuat dalam waktu tertentu, dan sebaliknya. Waktu yang dibutuhkan untuk meneyelesaikan satu langkah dapat dianggap sebagai jumlah selama pelari ; (1) kontak dengan tanah; (2) di udara, Waktu selama pelari kontak dengan tanah ditentukan oleh kecepatan di mana otot-otot tungkai penumpu yang dapat mendorong tubuh kea rah depan dan kemudian ke depan atas menuju fase melayang selanjutnya. 

Pada saat start dan berlari ( saat kaki kontak dengan tanan dan di udara.)

SPRINT

Tabel di atas merupakan tabel frakuensi langkah pada setiap fase. 






IDRS

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment